Monday, August 8, 2016

Sedahan, Surga Tak berkesudahan (3-Habis)

..kelanjutan dari perjalanan sebelumnya : Greweng; Sensasi Sebuah Traveling

Waktu terus beranjak sejak kedatangan kami di pantai Greweng. Puas berfoto mengabadikan keindahan pantai Greweng kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutnya, Pantai Sedahan. Dengan menaiki bukit terjal yang berada tepat di bagian kiri pantai Greweng kami pun mulai melanjutkan perjalanan, menaiki satu demi satu tangga alami berupa bebatuan terjal di punggung bukit bagian kiri pantai greweng.

Seperti halnya perjalanan dari Jungwok menuju Greweng, lagi-lagi kami harus naik turun bukit untuk bisa sampai di pantai Sedahan. Lima belas menit perjalanan akhirnya hamparan pasir putih pantai Sedahan sudah mulai terlihat sebagian dari atas bukit, namun sebelum kami menuruni bukit untuk sampai di pantai Sedahan kami terlebih dahulu mampir di sekitar sebuah pulau yang belakangan saya ketahui bernama Pulau Glatik, pulau kecil yang memisah dari pegunungan sewu. Sayangnya tidak ada akses untuk sampai ke pulau ini, kami hanya bisa menikmati pemandangan indah pulau Glatik dan debur ombaknya yang begitu kencang dari atas bukit terdekat.





Tidak lama kemudian setelah puas mengambil gambar dan menikmati eksotiknya pulau Glatik, akhirnya kami kembali ke jalan setapak menuju pantai Sedahan. Tanpa menghiraukan rasa lelah, Satu persatu kaki melangkah menuruni lembah, berpijak pada bebatuan runcing yang melimpah. Berselang beberpa waktu kemudian, dengan penuh ketakjuban kami pun sampai di hamparan luas pasir putih bibir pantai Sedahan.



Bentuk pantai sedahan kurang lebih hampir mirip dengan pantai Greweng yang sudah kami kunjungi sebelumnya. Bentang pantai yang tidak seberapa panjang sama-sama diapit dua bukit tinggi yang semakin menambah keelokan pantai ini. kebetulah sesampainya kami di pantai  ini tidak ada seorang pun selain rombongan kami sehingga kami bisa bermain sepuasnya mengitari tiap jengkal pasir putih yang menghampar luas sepanjang pantai Sedahan. Dan saya pun akhirnya tidak tahan lagi untuk tidak menceburkan diri pada jernihnya air laut pantai selatan yang sejak tadi tak berhenti menggodaku. Dan, byur...! segenap lelah, keringat, dan masalah sejenak hilang, ditelan rasa bahagia dan hempasan ombak yang tak berhenti menghempas.

Sedahan, akhirnya benar-benar menghipnotis saya untuk terus mensyukuri diri karena telah terlahir di bumi Indonesia, Homeland dengan sejuta pesona surga tersembunyinya. 

The End..
Semaki, 08 Agustus 2016 M.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^