Tuesday, September 15, 2015

Sempitnya Dunia

Dunia ini tak selebar daun kelor, begitu pepatah lama mengatakan. Hal ini baru saja saya rasakan ketika tanpa sengaja saya berjumpa dengan salah satu teman seangkatan waktu di pesantren dulu. Lalu gugur sudah usahaku untuk mengasingkan diri dari “dunia”. Tapi itu bukan lantas menjadi masalah, saya justru senang akhirnya bisa berjumpa beberapa kawan lama setelah berapa hari ini merasa sendiri di kota ini.

Sebutlah si Fulan, teman yang tiba-tiba saja saya jumpai di tengah jalan tadi. Rupanya dia sudah lama tinggal di kota ini dan konon beberapa kali dia sempat melihat saya dari kejauahan di sekitar tempat ia membuka bisnis. Ya, rupanya  kawan saya ini sudah menjadi bos sebuah stan kuliner di kota ini, dan letaknya tidak seberapa jauh dari tempat tinggal saya.

Dari pertemuan singkat tadi yang sangat lucu adalah, entah apa karena terlalu lama kami berpisah atau karena memang dulunya saya tidak terkenal di kalangan teman-teman, sepertinya dia masih belum sadar kalau dulunya kita teman sengkatan, sempat sekelas malah. Dan dari obrolan singkat kami tadi, saya menyimpulkan sepertinya dia hanya sadar bahwa saya berasal dari pondok yang sama tempat dulunya dia belajar. Semoga saja saya tidak berdosa karena telah sengaja membiarkan dia beranggapan seperti itu hingga kami berpisah. :D

Lalu saya jadi berpikir, betapa tidak terkenalnya saya dulu waktu di pesantren. Haha.. cukup sekian cerita hari ini

Semaki, 15 September 2015 M.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^