Monday, March 25, 2013

Kebanjiran!

Rumahku pagi ini kebanjiran, Cuy! Yup! Gak  ada angin, gak ada hujan flat tempat tinggal saya tiba-tiba kebajiran. Kok biasa? Bagaimana ceritanyoo, kawan? Well, sebelum kita ngemeng-ngemeng tentang banjir ini ada baiknya saya perkenalkan dulu flat baruku ini ya. Sudah tiga minggu lebih saya tinggal di flat baruku ini, terhitung sejak tanggal 5 maret lalu pertama kali saya pindah ke sini.

Flat baruku ini berlokasi di kawasan District 10, Nasr City. Sebuah kawasan yang memang banyak dihuni oleh imigran-imigran dari Asia, baik dari Malaysia, Tailand, Singapura, Filipina, dan tentunya Indonesia.  Flat yang baru kutinggali ini cukup luas, terdiri dari 3 Kamar Tidur , 1 Kamar Mandi, Dapur, dan memiliki shalah yang cukup luas, kira-kira cukup untuk menampung kondangan 30 orang. Kondisi dinding dan lantai masih bagus, dengan cat yang masih mulus dan keramik yang masih mengkilat, karena belum lama ini memang flat ini baru diperbaiki.

Namun ada satu kekurangan dari flat ini, yaitu letak dapur yang menyatu dengan shalah. Antara dapur dan shalah hanya  dibatasi tembok setengah badan, atau lebih tepatnya dapurnya lebih mirip dengan sebuah Bar yang ada di pilem-pilem. Senarnya asik juga sih, namun resikonya kalau lagi masak bau kompor dan masakan menyebar ke seluruh ruangan.

Well, secara keseluruhan flat tempat tinggalku yang baru ini bagus dan keren, namun tampaknya bagi saya hingga saat ini masih belum bisa memberi ketentraman seperti flat tempat tinggalku yang sebelumnya. Tapi ya sudahlah, apa pun harus disyukuri, masih untung bias tinggal di flat sebagus ini dari pada tinggal dikolong jembatan. Oh iya, berikut di bawah ini ada beberapa gambar Flat baru saya :
Kondisi shalah sebelum kebanjiran
Lorong menuju Kamar²
Bath Room

Nah, sekarang back to the Banjir. So, begini ceritanya. Seperti biasa tiap malam pada kisaran jam 00 : 00 hingga jam 6 pagi air di kawasan tempat tinggalku yang baru ini otomatis akan mati. untuk itu sebelum jam 00 : 00 biasanya kami menanmpung air dalam bebera ember besar sebagai persediaan untuk berwudhu di waktu subuh.

Selama air mati antara jam 00 : 00 hingga jam 6-an ini rupanya ada salah seorang diantara kami yang membuka kran air di dapur dan lupa menutupnya kembali, sehingga pada kisaran jam 6 pagi ketika waktunya air hidup kembali, kran tersebut langsung mengalirkan air ke dalam wastafel. Celakanya saluran wastafel kami yang biasanya langsung menuju pipa pembuangan pada pagi ini rupanya mampet karena tersumbat oleh sisa-sisa makanan ketika kami mencucuci perabotan.  Dalam waktu yang cukup lama air terus mengalir dan meluber hingga ke teras depan. dan sialnya lagi, kawan-kawan serumah termasuk saya pada “tewas” semua sehabis shalat subuh pagi tadi. Huh!  




Beruntung sekitar jam 9-nan ada salah seorang dari kami terbangun dan segera mematikan kran air di dapur. Jadi, kran di dapur sepertinya terbuka selama 3 jam-an lebih, mulai sekitar jam 6 hingga jam 9 pagi. Selama itu kran terbuka dan mengalirkan air tanpa henti hingga menggenangi separuh karpet yang ada di shalah kami. So, jadilah air membanjiri sebagian rumah kami pagi ini.

Tampaknya kejadian ini adalah peringatan bagi kami, khususnya si “saya“ agar ke depannya lebih waspada lagi. Terima kasih Tuhanku!

Nasr City, 25 maret 2013

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^