Friday, January 18, 2013

Hidup, Keluarga, Cinta

Sudah lama sekali salah satu gigi gerahamku mengalami masalah. Salah satunya sempat patah dan berlubang. Kurang lebih satu atau dua tahun yang lalu, dan selama itu saya membiarkannya demikian saja tanpa ada tindak lanjut. Alhasil, tiap sehabis makan selalu ada sisa makanan yang menempel di sana, dan itu cukup menggangggu. Sempat ada niat untuk pergi ke dokter gigi tapi selama ini belum kesampaian. Baru kemaren ini niat itu kesampaian ketika salah satu teman seflatku ada yang ingin ke dokter gigi juga, sekalian saja saya ikut.

Pada hari rabu 16 Januari kemaren jadilah saya pergi ke dokter gigi dengan dua orang kawan, tempatnya berada di kawasan Ramses, lumayan jauh tempatnya, kira-kira satu jam perjalanan dari kawasan tempat tinggalku. 

Sebelumnya saya tidak tahu apa-apa tentang prosedur penembelan gigi, sesampai di sana gigi saya langsung diorek-orek dengan bor, saya manut aja ketika bor gigi itu berdesing di telingaku, beberapa kali terasa ngilu tapi kutahan, lalu setelah itu gigiku dikasih sesuatu, semacam zat yang berfungsi sebagai penyumbat gigiku yang berlubang tadi. 

Saya kira cukup sampai di situ saja prosedur penambalan gigi ini, namun ternyata masih ada prosedur selanjutnya, saya masih dsuruh kembali lagi dua hari kemudian, yaitu pada hari ini, Jumát 18 Januari 2013. 

Saya bertanya-tanya apa memang seperti ini proses penembelan gigi berlubang? Setelah saya tanyakan pada dua temanku, katanya sih memang seperti itu prosedurnya. Sebenarnya zat yang sudah dimasukkan ke dalam gigiku itu hanya sementara, itu berfungsi untuk membunuh bakteri yang bersarang di dasar gigiku, dan sebelum ditembel bakteri-bakteri itu harus dibersihkan terlebih dahulu.

So, hari ini saya kembali untuk melakukan prosedur selanjutnya, kali ini saya sendirian saja tanpa ditemani siapapun. Saya tidak hawatir lagi karena saya sudah tahu tempatnya. Namun, apakah yang terjadi? Ternyata hari ini sampai hari minggu besok dokternya libur. Terpaksa saya kembali lagi ke rumah menyusuri kawasan Ramses, Sayyeda Aisyah, dan Masakin Katameya dengan menaiki angkutan umum el-tramco. 

Oia, dalam perjalanan tadi, saya banyak merenung. Menrenungkan tentang sesuatu.“Sesuatu“ yang masih tidak mungkin saya tulis di sini. Tak ada yang spesial, ini juga bukan rahasia, Ini hanya masalah hidup, keluarga, dan juga cinta. 

Katameya, 18 Januari 2013 M.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^