Sunday, May 29, 2011

My luphly House, Sayonara..

IBRIMS.com, Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisanku yang telah ku-posting beberapa waktu lalu, dengan judul JustNgelatur.com. Tulisan iseng untuk mengisi kekosongan. Ok! To the point ajah yah..! Setelah kita mengulas sedikit tentang para penghuni geje yang tinggal di rumahku, kini kita kembali pada pokok utama dalam ceritaku kali ini, yaitu tentang saáh atau rumah yang telah kurang lebih satu setengah tahun ini kutinggali.

Mendengar kata rumah, mungkin bayangan kita akan dihadapkan pada sebuah bangunan besar yang terdiri dari banyak kamar, dengan dikelilingi pagar, memiliki halaman yang luas, dan ruang tamu yang lebar. Tapi nyatanya tidak dengan rumah di Mesir kawan. Rumah di Mesir berupa deretan-deretan Imarah atau gedung yang menjulang tinggi menyerupai kotak-kotak kardus yang disusun, atau lebih tepatnya bisa kita sebut dengan “Rumah Susun”.

Thursday, May 19, 2011

"Mengapa Tanpa Lilin?"

Untuk menampung tulisan-tulisan pendek yang biasa aku tulis di Note FB, beberapa waktu lalu akhirnya aku membuat blog baru dengan nama “Sin Cera“, yang beralamatkan di (http://www.iib-ibrims.blogspot.com). Blog ini memuat tulisan-tulisan pendek berbentuk sajak atau ungkapan- ungkapan kecil yang kadang tiba-tiba melintas disudut pikirku. Atau kadang aku juga menulis kutipan-kutipan kecil dari buku-buku bacaan ataupun artikel yang kubaca dan menurutku itu menarik.

Sebenarnya secara garis besar tema utama yang ada dalam Blog Sin Cera sama saja dengan blog ini, masih seputar kehidupanku, realitas sosial, fenomena alam yang kujumpai di sekelilingku, dan tentunya tak ketinggalan juga tentang C.I.N.T.A. (^_^). Hanya saja aku menuliskannya dalam bentuk tulisan singkat yang kadang sedikit sulit untuk dimengerti orang lain.

Sunday, May 15, 2011

Complicated Mode : ON

Malam masih belum terlalu larut, saat saya mulai mematut-matutkan ujung jemariku di atas keyboard netbook kesayanganku. Malam sudah tidak lagi dingin. Sejak akhir april lalu udara sudah mulai memanas, tampaknya hawa musim panas sudah mulai menyelimuti sekitar cairo. Kamarku pun jadi gerah. Beberapa kali terdengar gonggongan ajing liar di luar flat tempat tinggalku.

beberapa teman yang tinggal satu flat denganku sedang keluar semua, sibuk dengan aktifitas masing-masing. Entah mereka pergi kemana, aku tidak begitu ambil pusing. Aku lebih memilih menyendiri di dalam kamar mungilku. Aku baru saja menyelesaikan Novel Digital Fortress-nya Dan Brow yang kupinjam dari seorang sahabat, waktu aku masih di indonesia beberapa bulan yang lalu. Sungguh baik sahabatku itu, mau saja aku bawa bukunya ke Mesir tanpa imbalan apa pun. Hm.. terima kasih, suatu saat akan kukembalikan ^_^

Malam terus merambat, jam digital di pojok kanan bawah Netbookku sudah menunjukkan angka 21:25, teman-temanku masih belum datang juga dari luar, dan saya masih sendiri, berkutat dengan layar mungil netbook yang telah dua tahun belakangan setia menemani kesepianku.

Hufff.... kutarik nafas dalam-dalam dan kuhembuskan dengan pelan, untuk sekedar menyegarkan pikiran yang belakangan sering kali terkena syndrom eror. Banyak hal telah terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat ini. Seperti sebuah drama, berbagai macam tema dan alur yang cukup rumit terus mengalir dalam perjalanan hidupku.

Tuesday, May 10, 2011

Visa.. Oh.. Visa..!?!

Pagi masih sedikit berkabut saat aku keluar dari flat tempat tinggalku di bilangan Bawwabah Tsalisah, Hayyul Asyir. Udara sedikit dingin pagi ini walau kini sudah mulai memasuki musim panas. Akhir-akhir ini cuaca memang sering berubah-ubah, kadang dingin dan kadang panas. Mungkin karena bulan ini masih dalam musim pancaroba, peralihan dari musim dingin ke musim panas, maka dari itu cuaca masih belum cukup stabil.

Jam digital di telepon genggamku menunnjukkan Jam 05:45. Aku menunggu Bus jurusan Darrasah di depan Supermarket Khoiruzzaman, sebuah supermarket yang cukup besar di dekat tempat tinggalku. Syukurlah, setelah hampir lima belas menit menunggu, Bus dengan nomer 80 atau yang biasa kami sebut dengan 80 coret, datang dari arah Mahattah Zahra´. Hup! Sekali loncat aku langsung berada di atas bus 80 coret.

Sunday, May 8, 2011

JustNgelantur.com


Hellow…?!? Apa kabar semua …? Huf..! Sudah lama aku tidak memposting tulisan baru di Blogku ini. Kasihan juga ya Blogku tersayang . Yah, beginilah kalau masih penulis amatiran, menulis masih sering kali dikendalikan mode.  Sebenarnya aku ingin banget bisa menulis setiap hari seperti sahabat-sahabatku yang laen. Tapi entahlah, beberapa hari terakhir pikiranku selalu kalut, gak bisa diajak berkompromi untuk sekedar menuangkan isi kepala dalam bentuk tulisan. 

Hup..! Ok! dech, untuk mengisi kekosongan, kali ini aku akan sedikit bercerita. Cerita yang mungkin sangat dan amat tidak penting sama sekali. Aku ingin bercerita tentang “Saáh”. So, what is Saáh? Saáh atau Saqoh dalam bahasa indonesia bisa berarti rumah atau flat tempat tinggal para penduduk Mesir. Orang Arab Mesir lebih populer menggunakan kata Saáh dari pada kata Bait dalam menyebut tempat tinggal mereka. Kata "Saáh" sendiri pada dasarnya berasal dari kata “Saqoh“, tapi karena kebiasaan orang mesir dalam membaca huruf "Qof" sama dengan bunyi huruf “Alif”, akhirnya kata “Saqoh” bergeser menjadi “Saáh”.