Monday, December 6, 2010

SAPi Membedah Putri Hujan

Ibrims.com;- Tanggal 20 November beberapa waktu lalu aku dan teman-teman berkesempatan untuk mengunjungi Masjid Sultan Hasan yang berada di kawasan Sayyida Aisyah di dekat benteng Salahuddin Al-Ayyubi. Masjid Sultan Hasan adalah salah satu masjid peninggalan Dinasti Mamluk yang dibangun oleh Sultan Hassan bin Al-Nasir Muhammad bin Qalawun pada tahun 1356. Kami memilih masjid ini sebagai tempat berkumpul guna melaksanakan bedah karya.

Pada kesempatan ini, untuk pertama kalinya Cerpen isengku yang berjudul “Putri Hujan“ akhirnya dibedah oleh teman-temanku yang tergabung dalam komunitas SAPi (Sanggar Piramida). Terus terang saja sebelum-sebelumnya karyaku memang tidak pernah dibedah atau pun dikaji secara langsung oleh siapa pun. Karena selama ini aku menulis hanya ala kadarnya saja. Rasa kurang percaya diri masih sering kali menyelimuti perasaanku selama ini.

Mungkin aku memang termasuk sering menulis catatan kecil di fasilitas Note FB dan lumayan banyak komentar berdatangan dari teman-teman Fb. Namun itu tidak cukup memamuaskan bagiku, karena menurutku komentar-komentar di FB tidaklah cukup objektif. Umumnya mereka berkomentar baiknya saja dan belum tentu tulisan itu sebagus yang mereka perkirakan.


Nah, kali ini aku cukup puas karena akhirnya karyaku dikaji dan dikritisi oleh orang lain secara langsung. Toh walaupun ini adalah karya kacangan dan memang sebelum dikaji sudah jauh dari kesempurnaan. Tapi aku sangat senang karena akhirnya aku bisa mengetahui kekurangan-kekuranganku lewat bedah karya ini.
Berbagai komentar pun berdatangan, seperti yang disampaikan oleh Mbakku tersayang, Ria Fajariyah Abbasi. Menurutnya dalam sebuah tulisan haruslah ada sebuah pesan yang harus disampaikan. Nah, dalam hal ini ia tidak dapat menemukan pesan itu dalam tulisanku, karena menurutnya ceritaku lebih banyak bermain-main dengan perasaan. Terus lagi, masih banyak kesalahan-kesalahan tanda baca dan sering kali terjadi pengulangan kata sehingga mengurangi keindahan dari alur cerita (Hi... yah beginilah penulis amatiran mbak..^_^ Ma kasih banyak mbak atas nasehatnya)


Hal senada juga disampaikan oleh Mansur Ahmad dan Habiburrahman Hakiki, ia juga tidak menangkap pesan yang akan disampaikan oleh ceritaku. Dan lagi menurutnya konflik yang dibangun dalam ceritaku kurang hidup, kurang percakapan, dan deskripsi yang aku tuliskan terlalu terputus-putus. (Hi... harus banyak belajar lagi nich.. ma kasih banyak Om Mansyur dan Om Arik ^_^)
Pada mantengin Putri Hujan semua hi...°_°
Lalu selanjutnya Ahmad Farros El-Halimi, berbeda dengan tiga orang sebelumnya yang telah berkomentar banyak tentang kandungan pesan dalam cerpenku, Menurutnya sebenarnya pesan itu ada namun hal itu tersampaikan secara tersirat, yaitu kesabaran tokoh utama dalam menghadapi kenyataan bahwa dia bukan anak kandung kedua orang tuanya. Deskripsi yang aku sampaikan menurutnya cukup mendayu-dayu dan ia cukup menyukai hal itu. Lalu pada akhir cerita ada kejutan yang tidak disangka-sangka oleh pembaca. Selebihnya ia juga berkomentar tentang pengulangan kata dan kesalahan-kesalahan tanda baca. (Ma kasih Om Ayok )
Hm...^_^
Faizin Zuhri, Banyak masukan yang kudapatkan dari lelaki cool pecinta musik Rock n Roll ini. Diantaranya, penceritaan karakter dalam ceritaku menurutnya masih kurang tereksplor, dan kurang berani bermain-main dalam percakapan. Dia juga menasehatiku agar lebih banyak lagi menggali unsur-unsur metafor dalam ceritaku. (Wah.. ma kasih Om Walang ^_^)

Komentar berikutnya datang dari Dedi Efendi atau yang sering disebut dengan Defrin. Menurut sastrawan nyentrik ini ceritaku kurang lebay (Ha..hay.. apa pula ini.? :D), terus menurutnya lagi aku terlalu keenakan dengan kata-kata puitis dan energiku kurang tertuang ke dalam cerita sehingga membuat bosan para pembaca. Terakhir, beliau berpesan agar aku harus lebih banyak belajar diksi lagi. (He... Ma kasih banget Om Defrin )
Istirahat sejenak setelah mengacak-acak Putri Hujan
Hm.. yah, begitulah komentar.komentar yang sempatku catat dari sahabat.sahabatku. aku ucapkan banyak terima kasih pada sahabat dan teman-teman komunitas SAPi yang telah ikut berpartisipasi dalam bedah karya kali ini, Imron Rosyidi Muhammad, Fikri Ali Syamlan, Faizin Zuhri, Riya Fajariyah Abbasi, Mansyur Ahmad, Ahmad Maimun, Habiburrahman Hakiki, dan Ahmad Farros El-Halimi. Semoga ini menjadi awal yang mencerahkan bagi kita agar terus berkarya dan lebih produktif lagi. SAPi Chayo...!

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^