Friday, December 10, 2010

Dear Nadia..

Dear Nadia..

Nana, Ini aku. Tanpa terasa sudah lebih dari dua belas purnama kita telah terpisah jarak dan waktu. Waktu bergulir demikan cepat. dan ini merupakan suratku yang pertama untukmu setelah lama kita terpisah. Kini aku sudah berada di Negeri Kinanah Nana. Negeri yang begitu kuimpikan sejak dulu. Negeri para nabi begitu kata orang-orang, atau juga ada yang menyebut dengan tanah peradaban, atau apalah, masih banyak perbendaharaan julukan lain bagi negeri ini. Sehingga dari banyaknnya julukan, negeri ini pun biasa juga disebut dengan Negeri Seribu Julukan.

Kini aku sudah mulai merasakan suka duka hidup di negeri orang Nana. Ternyata hidup di negeri ini tidak semudah yang aku bayangkan. Berbagai macam cobaan harus aku hadapi. Semuanya butuh perjuangan. Beberapa kali aku telah mengalami kegagalan. Tentu saja kegagalan-kegagalan itu cukup menyakitkan hati. Tapi aku tidak mau berhenti begitu saja Nana. Aku ingin terus bergerak. Bergerak mengikuti irama alam. Dan aku harus sabar menghadapi semua itu guna mengejar mimpiku.



Dua belas purnama kiranya waktu yang masih terlalu dini bagiku untuk mengetahui seluk beluk negeri ini Nana. Tapi sedikit banyak kini aku sudah mulai mengenal beberapa budaya dan kebiasaan orang-orang di sini. Baik dan buruknya seseorang di negeri ini sulit dibedakan, aku harus selalu waspada dan terus berhati-hati Nana. Sumpah serapah tidak jarang kudengar di jalan-jalan.. Mulai dari kata-kata “Yahrab baitak..!“, “Syarmuthah..!“, hingga “ya ibna ghalba“. Semua ini adalah kata-kata kotor yang seringkali terlontar di di jalan-jalan, di angkutan, dan tempat-tempat umum lainnya. Tapi kadang ada juga yang baik Nana, melebihi kebaikan orang-orang ras kita sendri. Yah, begitulah kehidupan Nana. Aku rasa semua itu merupakan bagian dari irama alam itu sendiri. Di dunia ini begitu banyak orang baik, begitupun sebaliknya orang-orang jahat juga tak kalah banyak Nana.

Nana, memang patut dibanggakan bahwa negeri ini menyimpan berjuta pesona sejarah dan peradaban. Hal itu pula yang membuatku tertarik untuk menjadikan negeri ini sebagai pilihan. Tapi tak dapat dipungkiri pula bahwa negeri ini ternyata masih menyimpan berjuta masalah yang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan Nana. Seperti penanggulangan sampah yang masih tak terkendalikan, lalu lintas yang semrawut, dan kemiskinan yang masih belum teratasi secara penuh. Sama seperti di negara kita Nana, di jalan-jalan aku juga sering menjumpai pengemis berseliweran menadahkan tangan pada setiap orang yang mereka jumpai. Ah, begitu miris Nana.

Oh ya, bagaimana keadaanmu Nana? Bagaimana juga kabar bundamu? Aku selalu ingat beliau Nana. beliau adalah sosok yang gigih. Aku masih ingat, dulu ketika aku berkunjung ke rumahmu, beliau menyambutku dengan begitu ramah, lalu beliau membelikanku rujak cingur, yach.. rujak cingur Nana. Ah, aku jadi kangen dengan makanan itu Nana. Karena di negeri ini makanan seperti itu sangatlah langka. Bukan hanya langka Nana, tapi memang tidak ada kecuali bikin sendiri. semoga kau dan budamu selalu sehat ya Nana, dan selalu dalam lindungan-Nya. Amien.

Nana..

Sebenarnya beberapa hari ini pikiranku selalu saja tidak tenang. Entah kenapa, aku sendiri tidak begitu mengerti dengan keadaanku ini. Banyak kejadian yang telah kualami akhir-akhir ini. seperti sebuah drama, beberapa tokoh dan pemeran silih berganti berdatangan dalam kehidupanku. Beberapa skenario pun sering berubah-ubah. Aku sendiri sebagai pemeran utama dalam kehidupaku tidak tahu harus berperan jadi apa. It´s always comlicated Nana. I really don´t know why?

Nana, kadang aku jenuh dengan kehidupanku yang seperti ini. Kadang aku begitu jengah dengan segala apa yang ada di sekelilingku. Aku benar-benar semakin tidak mengerti dengan kehidupanku saan ini Nana. Banyak perubahan yang terjadi dalam hidupku. Ingin rasanya aku berlari meninggalkan semuanya Nan..

Untuk itu akhirnya kuputuskan untuk mencari kesibukan di luar aktivitas kuliyahku. Aku mulai aktif di beberapa organisasi di lingkungan mahasiswa indonesia yang ada di negeri ini. Saat ini oleh teman-teman aku dipercaya untuk menjadi bendahara PPMI Nana. Pada awalnya aku menolak posisi ini karena aku merasa belum mampu mengemban amanah sebesar itu. Tapi karena semua teman-teman mendesak akhirnya aku pun mau juga Nana. Yah, itung-itung buat pengalaman lah. Kamu tahu kan di sekolah kita dulu aku tidak terlalu banyak berkecimpung dalam kegiatan organisasi. Jadi ini merupakan pengalaman baru bagiku. Semoga aku bisa menjalankan manah ini dengan baik Nana.

Disamping itu, kalau ada waktu kosong kadang aku jalan-jalan ke luar rumah, menyusuri kota-kota tua di sekitar negeri ini. Aku begitu menikmati keindahan peninggalan-peninggalan kota tua yang ada di sekitar negeri ini Nana. Sambil sesekali kadang aku menulis cerita dari hasil perjalananku itu. Biarlah nanti kuceritakan semua tentang perjalananku padamu lewat surat-surat yang akan kukirimkan padamu Nana.

Nana, karena kejenuhan-kejenuhan tadi akhirnya aku juga menutup akun Fbku. Banyak teman-teman ku yang bertanya kenapa?, ya.. aku jawab aja karena jenuh, toh walau ada alasan lain kenapa aku menon aktifkan akun Fbku. Tentang itu biarlah aku, kamu, dan tuhan yang tahu nana. Mungkin saat ini aku memang butuh waktu untuk menenangkan pikiranku sejenak. Tapi mungkin ini hanya sementara Nana, suatu saat aku pasti kembali lagi mengaktifkan akun Fbku. Untuk sementara ini tampaknya aku akan lebih aktif di MP ini. Kan kutulis beberapa lembar surat buatmu.

Nana..

Sekarang negeri ini sudah mulai memasuki musim dingin Nana. Tampaknya aku akan lebih banyak mengurung diri di dalam kamar. Aku juga harus segera mempersiapkan segala keperluan untuk musim dingin tahun ini. Seperti Sapu Tangan, Selimut, Syal, Jaket Tebal, Kaos Kaki, dll dech.. barang-barang seperti ini sangat penting Nana, untuk menghalau hawa dingin selama musim dingin.

Mungkin musim dingin di sini memang tidak sedingin di Eropa Nana, karena suhu terendahnya tidak sampai minus, paling banternya mungkin hanya berkisar 5-4 derajat. Dan itu pun tidak sampai menurunkan salju. Ah, bicara tentang salju, aku jadi pengen sekali merasakannya Nana. Seperti apakah salju itu sebenarnya Nana? Aku ingin menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Semoga saja kelak aku bisa berkeliling ke negara-negara Eropa yang kalau musim dingin katanya disana turun salju. Aku ingin sekali bermain di atas salju Nana. bukankah dulu kita memiliki mimpi yang sama Nana, kita sama-sama ingin berselancar di atas salju. Wow, betapa indahnya jika mimpi itu jadi kenyataan Nana.

Hm.. Well, that´s all what can i write to you in this occassion. Udah dulu ya Nana. See you on the next letter.

Take care of your self

Salam rindu dari Negeri Kinanah

i2b

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^