Saturday, June 19, 2010

Trapped In The Past Nasr City 20 Juni´10

Walau kini ia sedang duduk manis, menikmati kopi paginya.
Dan serta merta tertawa renyah, memamerkan gigi tidak ratanya.
Tapi tampak jelas gurat gundah di pelupuk matanya.

Karena semilir angin pagi ini memang tidak seperti biasanya.
Terlalu panas untuk kita resapi.
Terlalu ganas untuk kita selami.

Ada kalanya terperangkap dalam gundah memang cukup menyamankan.
(atau, hanya dinyaman-nyamankan?)
Yang jelas, ada gelisah yang kian tak terarah.
Ada resah yang kini berdarah-darah.

Ketika kau katakan. Perihal kepercayaan yang kini mungkin sedikit luntur.
Dan mungkin memang telah sepenuhnya luntur.
Hingga kau pun tak dapat memastikan. Tidak jua dirinya. Bahkan diriku.

Ah, Biar. Biarkan saja mereka tetap bercerita. Cerita tentang sepasang anak manusia yang dilanda resah. Resah yang kini telah menjadi kisah.

Hanya saja. All I´m asking you, is don´t write me off, just yet*
Itu saja. Karena angin akan selalu membawa legenda cerita kita. Yang akan selalu berakhir bahagia**