Wednesday, October 14, 2009

Iseng, Nulis Ah..!

-->
Hari baru saja berganti malam. Masih jam 20.00. Masih belum terlalu malam. Namun udara dingin sudah mulai menyapa lembut permukaan kulit. Tampaknya musim sudah akan mulai berganti. Walaupun masih belum memasuki musim dingin yang sesungguhnya namun dinginnya udara malam ini cukup membuat orang-orang seperti saya menggigil kedinginan.

Malam ini kami berempat. saya dan ketiga temanku akan merembukkan sesuatu berkenaan tentang sebuah buletin yang selama ini kami kelola. Kami duduk melingkar di meja kosong salah satu kedai Asir di daerah Gami´. Pengunjung kedai tidak terlalu banyak malam ini. Kursi-kursi banyak yang kosong. Hanya ada beberapa orang, yang kayaknya berasal dari Banglades, sedang asik ngobrol dengan bahasa yang tidak saya pahami.

Sambil menunggu pesanan Asir, Saya lirik salah satu temanku yang duduk di kursi sebelah kananku. Pria keturunan arab itu duduk bersandar pada kursi sambil menaikan kedua kakinya. Kedua mata kakinya tertutup oleh sarung yang ia kenakan. Tampaknya dia sedang melamun. Pandangannya kosong. ketika dia mengetahui saya sedang memperhatikannya, dia hanya tersenyum lalu kembali pada lamunannya. Entah apa atau siapa yang dilamunin, saya sulit menerka. (tapi samar-samar mungkin saya bisa menebaknya he... :). Rambut kritingnya baru saja dipotong. Entah kenapa rambut kritingnya yang kemarin sudah mulai memanjang tiba-tiba dipotong begitu saja. Padahal dulu dia sudah berniat akan memanjangkan rambut kritingnya itu. ``Biar kayak Aldi Taher,´´ begitu katanya. Tapi entahlah, denger2 sih katanya itu atas saran teman wanitanya. Hm...Yah begitulah kawan, kadang wanita memang bisa mengubah watak seseorang. Contohnya ya temanku ini he...:) (Piss bro...)

Sudah lima menit kami duduk melingkari meja plastik di depan kami. Tapi pesanan Ashir kami masih belum juga datang. Kami ngobrol sekenanya saja. Karena rapat kerja yag akan kami bahas memang belum di mulai.

Teman disamping kiriku kayaknya sudah tidak tahan lagi dengan dinginnya udara malam ini. Beberapa kali ia mengeluh sambil merapatkan kerah jaket tebalnya. Ia pun tidak ketinggalan dengan teman disamping kananku, ikut mengangkat kedua kakinya keatas kursi sambil melipat tangannya di dada. Temanku yang satu ini bertubuh tambun. Tidak tambun-tambun amat sih, cuma perunya doang yang kelihatan sedikit buncit he...:). Tapi tiap hari ia selalu mengaku kalau dirinya six pack. Katanya pengen jadi Sabakunu Gara, salah satu tokoh sentral film kartun Naruto. Gak tanggung-tanggung kecintaannya pada film itu, Bahkan suatu ketika ia sampai bela-belain ikut menghitamkan kedua matanya memakai spidol. Katanya biar lebih mirip dengan tokoh pujaannya itu. Semakin aneh saja dunia ini.

Temanku yang satu lagi, lain lagi ceritanya, dia duduk persis di hadapanku. Perawakanya mirip pria keturunan Banglades atau Pakistan. Cambang dan Jenggotnya dibiarkan tumbuh lebat, semakin menambah kewibawaannya. Dia adalah Pinum (pimpinan umum) buletin kami. Asap rokok mengepul dari dalam mulutnya. Diantara kami berempat cuma dia yang merokok. Saya tidak tahu sejak kapan dia bersahabat dengan racun nikotin itu. Sejak pertama kali mengenalnya dia memang sudah akrab banget dengan yang namanya ``CLEOPATRA´´ (salah satu merek rokok Mesir). Tidak ketinggalan dia juga mengangkat kaki keatas kursi. Entah ini kebiasaan jelek atau buruk saya tidak tahu, yang jelas duduk ongkang-ongkang kaki diatas kursi memang cukup mengasikkan kawan, apalagi disertai obrolan-obrolan ringan seperti yang kami lakukan ini. Apalagi ada secangkir kopi. Apalagi disertai main Poker. Apalagi ditemani someone spesial, ho..ho..ho.. :). Hus... ngelantur..!

Sudah ah..! kayaknya malam sudah semakin larut. Mataku pun sudah mulai merem melek. Tubuhku sudah mulai minta jatah untuk istirahat kawan. Bobo´ dulu ah.. .! See you...! :)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^